https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Sekolah Sore-Madrasah Diniyah MISG

11 Agu 2014
doc: Pak Syukur mengisi acara

Jadi waktu itu 31 Agustus 2014 pas hari lebaran ke-3 seingat saya, Pak Yakup sekeluarga lagi silaturrahim ke rumah. (beliau itu menantu Pak Syukur, seorang kyai dan guru di MI Besuk). Ditengah obrolan pak Yakup dan bapak saya, Pak Yakup memberi tahu kalau di MI Besuk ada madin(madrasah diniyah)nya.

Dan bapak ternyata juga baru tahu akan itu. Lalu selesai berbincang-bincang Pak Yakup sekeluarga pamit pulang. Dan saya bakal di sekolah kan di Madin itu. Ini kabar baik, dan inilah hikmahnya silaturrahim, bisa menambah informasi dan pengetahuan tentang sesuatu yang sebelumnya belum kita ketahui.

*Madin(madrasah diniyah) itu bukan sekolah formal ya, untuk formalnya saya di SD(siang), sedangkan Madin(sore) itu tambahan pelajaran khusus agama islam.

Akhirnya 2 minggu kemudian tepatnya Senin, 11 Agustus 2014 bapak nyuruh saya buat ngajak Ama sama Ridwan ikut daftar sekolah sore di Madin Besuk. Dan mereka pun mau, waktu itu saya dibonceng bapak naik motor Astrea, Ama sama Ridwan naik sepeda.

Kesana kita bawa tas diisi satu buku tulis sama pensil lalu bapak ke kantor nemui Pak Hasyim selaku kepala Madin buat daftarin kita bertiga. Sebelum daftar, kita nongkrong dulu di lapak jualan yang disana ada teman lain(belum kenal) sama Mba Parti.

Selesai bapak daftarin ke Pak Hasyim, lalu kita ditanya mau masuk kelas berapa disini. Dan umumnya untuk kelas 6 SD masuknya di kelas 1 Diniyah. Kita bertiga langsung masuk kelas pukul 3 sore dan bapak pulang.

Awal masuk kelas saya masih ragu dan malu karena cuma Ama sama Ridwan teman yang saya kenal. Ama duduk sama Ridwan, saya duduk sama Fu'i. Waktu itu kita ngobrol tanya nama, rumah. Kebetulan Fu'i tahu juga kalau nanti malamnya bakal ada sholawatan Habib Ali di Kidul Kali. Dan spontan dong saya kasih tahu rumah saya ya belakang panggung pas, hehe.

Lalu nglanjutin pelajaran, saat itu hari Senin dan mapelnya "Tanwirul Qori". Saya masih ingat jadwal mapelnya meskipun sudah 6 tahun berlalu.

Senin-Tanwirul Qori'
Selasa-Nadhom Alala
Rabu-Tauhid Jawen
Kamis-Tadarus Qur'an
Jumat-Tareh Nabi Muhammad
Sabtu-Mabadi fikih

*Saya kasih tahu guru sama sedikit  penjelasan kitab yang diajar disini.
Pak Tamri||"Tanwirul Qori"—Membahas tentang ilmu tajwid dasar hingga lanjutan.
Pak Sarji||"Nadhom Alala"—Kumpulan bait dari syarah kitab Ta'lim Muta'allim yang isinya seputar adab murid kepada gurunya dalam menuntut ilmu.

Nadhom Alala ini yang saya hafal buat tampil perform saat perpisahan Madin dan MI Besuk. Waktu itu kelas saya 10 anak yang tampil di panggung. Kira-kira 6 bait pertama lalaran(menghafal dengan lagu) dibaca sama Febby, Desy, Silvi setelahnya kan 7 deret anak cowok semua. Saya urutan 2 dari akhir sebelah timur.

Yang lucu, bukannya dilanjutin lalaran deret ke-4, tapi malah mikrofonnya di estafet sampai ke tangan saya. Spontan dong karena emang saya udah hafal baitnya saya lanjutin sampai bait ke-25. Sedikit sayang Balul nggak saya kasih kesempatan megang mikrofon, padahal dia deret terakhir setelah saya.

Saking semangatnya, para ibu bapak penonton ketawa dan bersorak karena mikrofon estafet berhenti di tangan saya, haha.
Pak Jupri||"Tauhid Jawen"—Seperti judulnya, kitab ini membahas ilmu tauhid dasar dengan ketikan pegon(tulisan aksara Arab tapi bacaannya Jawa). Semua kitab disini kebanyakan memang pakai tulisan pegon si, karena pengarangnya merupakan ulama yang tinggal di Tanah Jawa.
Pak Latif||Tadarus Qur'an—Membaca Al-Qur'an seperti biasa dengan makhraj dan tajwid yang benar. Dulu saya kira saya udah paling benar baca Qur'annya, dan disinilah saya mulai belajar rendah hati. Ternyata banyak sekali kesalahan makhraj dan tajwid yang saya baca, masih mending teman lain bacanya kalau saya kira si. Soalnya tiap saya yang baca, Pak Latif pasti banyak membenarkan bacaan saya. Oiya, Pak Latif termasuk guru termuda disini karena kebanyakan guru Madin sudah sepuh.
Pak Jani||"Tareh Nabi Muhammad"—Membahas kisah sejarah mulai kelahiran Nabi, peristiwa selama hidup beliau, hingga wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Pak Mansur||"Mabadi fikih"—Membahas seputar ilmu fikih dasar dengan 'makna' yang cetakannya miring-miring ke kiri bawah.

Hanya setahun saja saya belajar di Madin ini, karena memang baru tahu saat naik kelas 6. Kenapa kok cuma setahun, kenapa nggak lanjut kelas 2 Diniyah, apa nggak naik kelas? Enggak, itu memang keputusan saya, soalnya udah lulus kelas 6 saya nglanjutin ke MTs Muning yang pulangnya udah pukul 3:15, sedangkan Madin Besuk masuknya pukul 3 tepat. Jadi ya nggak bisa, saya sama teman lain ikut perpisahan kelas 3 Diniyah sekaligus kelas 6 MI karena memang digabung.

Meskipun hanya 1 tahun saya belajar disini, alhamdulillah banyak sekali ilmu, pengalaman, dan teman baru saya dapatkan. Beberapa teman yang saya kenal dan masih ingat waktu di Madin itu ya Fu'i(putra Pak Sarji), Tirta, Rifki, Feri, Makcik(Alvin), Balul(putra Pak Jupri), Wisnu, Nizam, Kalimi, Upan(Zulfan), Febby, Desy, Silvi, Reyni, Betty, Hilda. Mereka semua teman baru saya dari dusun Besuk Lor Kali.

Alhamdulillah dari belajar di Madin ini saya juga mendapat ilmu pesantren yang bakal berguna di kehidupan mendatang saya. Banyak pengalaman baru yang mungkin enggak saya dapat kalau nggak pernah belajar di Madin. Semoga saya bisa nglanjutin belajar kitab-kitab ala pesantren salaf langsung di pesantrennya. Ya, PP. Lirboyo sangat saya idamkan untuk belajar disana meskipun hanya sebulan.
Semoga bisa keturunan belajar di Lirboyo,
Aamiin...................................................................

Author

Superisom Ulil

Seorang bocah yang suka hal-hal baru, apalagi gratisan. Mau temenan? FB saya @Superisom Ulil. Add sekarang atau nggak sama sekali‼

Silahkan anda berkomen maupun curhat disini, kalo mau ngasih duid temntu sangat boleh, haha