Pengumuman hasil seleksi spantpkin pada hari senin, 12 april 2021 pukul 1 pm.
Sejak pagi hari itu bahkan sehari sebelumnya pula saya merasa mendapat 'beban' tambahan yang membuat fikiran ini aktif ber-overthinking hingga ber-pusing-pusing.
Tak lain karena deg-deg menunggu hasil span ptkin itu sendiri. Apakah saya diterima? Atau apakah tidak? Atau diterima tapi tidak sesuai ekspetasi yang saya inginkan?
Entah, itu semua bukanlah ranah kemampuan saya untuk memutuskan hasilnya. Saya serahkan kepada Allah.
Hari-hari penuh 'beban' itu saya perbanyak istighfar, dzikir dan sholawat lebih banyak dari biasanya pada waktu selesai sholat subuh dan selesai ngaji setelah magrib.
Dan tiba-lah hari senin. Sempat merasa down karena saat tiba waktunya hasil diumumkan secara online di website resmi spanptkin pukul 1 siang.
Sebelum itu, saya putuskan untuk istirahat tidur siang sambil mendengarkan murottal QS. Al Baqarah dari syeikh Yasser Al-Dosary di hp yang saya letakkan di samping bantal saya tidur.
Hingga terbangun pukul 1.50, langsung saya sholat duhur dan berdoa semoga hasilnya nanti adalah yang terbaik sesuai 'jatah-nya'.
Niat hati ingin mengecek website spanptkin lalu memasukkan id pendaftaran. Alih-alih langsung muncul hasil yang saya harapkan justru garis loading web browser chrome saya nyaris tak berjalan.
Ternyata sinyal kedua kartu sim prabayar saya yang lenyap tanpa pemberitahuan kepada pemiliknya.
Entah karena apa ini bisa terjadi, saya restart hp berkali-kali pun tetap tak membuat sinyal muncul lagi. Padahal kuota dari kemendikbud baru kemarin masuk 9.98 GB.
Memang baterai hp tinggal tersisa 34%, tapi saya kira itu tidak berpengaruh terhadap performa tangkap sinyal hp ini. Biasanya sisa 15% saja bisa buat youtub-an. Ini ada yang tidak biasa.
Saya relakan makan siang diundur hingga menjadi makan sore karena masih harus berurusan dengan sinyal hp, terlebih menunggu hasil span.
Oke, saya putuskan untuk men-charge hp lalu saya tinggal makan sore dengan lauk alakadarnya sebelum menu ayam slametan "megengan" nanti malam matang.
*megengan: tradisi selamatan di masjid dalam rangka menyambut datangnya bulan ramadan.
Selesai makan, saya langsung coba buka kembali hp dan mematikan fitur flight mode yang menghilangkan sementara sinyal di hp.
Setelah itu saya lihat bar signal penuh dengan kekuatan sinyal yang bagus.
Langsung saya buka browser chrome, klik website spanptkin dan memasukkan id pendaftaran saya sendiri tentunya.
Alhamdulillah, saya diterima pada prodi MPI(Manajemen Pendidikan Islam) IAIN KEDIRI.
Ini adalah pilihan prioritas kedua saya saat pendaftaran dulu. Yang pertama prodi PAI(Pendidikan Agama Islam) IAIN KEDIRI juga.
Awal-awal melihat hasil, sedikit rasa kecewa saya rasakan. Karena hati tidak bisa berbohong.
Jujur, saya ber-ekspetasi diterima prodi PAI. Alih-alih tak bersyukur, justru saya sangat bersyukur nilai rapor saya yang pas-pasan itu ternyata bisa lolos seleksi spanptkin yang saingannya dari seluruh Indonesia yang ingin berkuliah di IAIN KEDIRI.
Beberapa teman ada yang bertanya gimana hasil span saya. Dia mengucap selamat untuk saya sedang dia sendiri ternyata tidak lolos.
Disini saya berpikir, apakah saya termasuk 'kufur' karena harusnya bersyukur bisa lolos tapi malah bingung sendiri akhirnya.
Yasudah, pukul 4 sore bapak pulang kerja, saya disuruh mandi segera sebelum nanti nyekar ke pesarean(makam kerabat).
Bapak nanya gimana hasil span saya. Saya jawab lolos. Bapak tanya lagi “lolos? Gak diterima maksudnya?”.
Ibuk nyeletuk, “lolos itu ya diterima to”. Langsung bapak mengucap “Alhamdulillah”.
Saya sempat ragu, apakah akan ambil ini prodi ataukah lanjut ikut tes seleksi lagi umptkin(bayar 200k).
Saya tanyakan bapak, bapak dengan yakin menganjurkan ambil saja kesempatan diterima jalur spanptkin ini. Alhamdulillah bisa lolos, sudah tidak pusing-pusing lagi mikir mau kuliah dimana.
Saya pikir benar juga kata bapak. Dimana banyak anak merasa lebih pusing karena tidak lolos. Sedangkan saya yang lolos, kenapa malah pusing, harusnya kan bahagia, bersyukur. Dasar memang mental kampoongan.
*salah satu chat ucapan selamat dari temen
0 Komenan